Selasa, 03 September 2013

manfaat buah kersen

Siapa yang tidak mengenal kersen yang memiliki nama latin Muntingia Calabura L atau lebih di kenal dengan talok yang buahnya kecil dan manis? Salah satu jenis pohon pinggir jalan ini banyak sekali kita jumpai, terutama di wilayah-wilayah yang kering. Pohon kersen tumbuh dan cepat membesar, itulah mengapa banyak orang memilihnya sebagai naungan. Namun, disamping fungsinya sebagai tanaman peneduh, sebenarnya tanaman ini mempunyai manfaat besar yang tak semua orang menyadarinya. Ya, tanaman ini bermanfaat untuk kesehatan.
Buah yang biasa disebut cery Jawa ini mengandung Air 77,8 gram, Protein 0,384 g, Lemak 1,56 g, Karbohidrat 17,9 g, Serat 4,6 g, Abu 1,14 g, Kalsium 124,6 mg, Fosfor 84 mg, Besi 1,18 mg, Karoten 0,019 g, Tianin 0,065 g, Ribofalin 0,037g, Niacin 0,554 g, dan kandungan Vitamin C 80,5 mg. Nilai Energi yang dihasilkan adalah 380KJ/100 gram. Ini menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi kersen, kita bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.

Buah kecil dan manis ini tidak hanya bisa dinikmati secara langsung dengan memakan buahnya, tetapin kita juga bisa mengolahnya menjadi sirup, selai, dan jus. Pastinya rasanya akan lebih nikmat. Dengan cara mengkonsumsi buah kersen sebanyak 9 butir setiap 3 kali sehari dipercaya mampu mengobati asam urat.

Tidak hanya buahnya, daunnya pun ternyata juga bermanfaat. Diantaranya sebagai antiseptik. Kandungan senyawa tanin, flavonoids, dan saponin yang dimiliki mampu membunuh berbagai bakteri. Selain itu rebusan daun ini juga dapat digunakan sebagai antiinflamasi atau radang dan penurun panas.

Kandungan senyawa flavonoid daun kersen ternyata dapat menghambat pertumbuhan sel kanker secara invitro. Daun kersen ini bisa disajikan dalam bentuk teh, yaitu dengan cara menjemurnya hingga kering kemudian menyeduh dengan air panas.

Begitu banyak khasiat buah kersen hingga dirasa sayang sekali jika banyak orang yang tidak menyadari dan membiarkannya jatuh percuma. Dengan pengolahan yang tepat, buah ini mampu memenuhi asupan nutrisi tubuh dan mencegah penyakit. Kapan lagi kita bisa sehat dengan biaya murah dan mudah. (Arum Putri Anjaly/YSH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar