Buah Binjai terutama ditanam untuk
buahnya, yang biasa dimakan segar setelah buah itu masak atau dijadikan
campuran es. Binjai juga digunakan sebagai campuran sambal, terutama
untuk masakan ikan sungai. Buah binjai yang masih muda tak dapat dimakan
karena duhnya sangat tajam dan menggatalkan. Bijinya kadang-kadang
dikeringkan dan diolah sebagai lauk makan nasi
Kandungan Kira-kira 65% dari keseluruhan
buah binjai dapat dimakan. Setiap 100 g bagian yang dapat dimakan
mengandung: 86,5 g air, 1 g protein, 0,2 g lemak, 11,9 g karbohidrat
(termasuk serat), 0,4 g abu, 0,08 mg tiamina, 0,005 mg ß-karotena, dan 5
8 mg vitamin C. Nilai energinya 200 kJ/100 g. Sari buah yang berwarna
putih dari binjai yang masih muda sangat gatal, baik terhadap kulit
maupun jika dimakan; pernah digunakan untuk mencederai musuh! Ada pun
sari buah kemang tidak pernah melukai kulit
Asal-usul dan Penyebaran Buah Binjai
Buah Binjai menyebar secara alami di
Sumatra, Kalimantan dan Semenanjung Malaya; sebagian pakar meyakini
Kalimantan adalah lokasi asal-usulnya. Dari wilayah-wilayah ini, binjai
dibawa dan dibudidayakan orang di Bali, Filipina dan Thailand, serta
agak jarang di Jawa bagian barat.
Buah Binjai terutama menyebar di dataran
rendah di bawah 400 m, jarang hingga 800 m dpl. Jenis ini tahan
terhadap penggenangan, dan seringkali didapati dekat tepi sungai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar